Masihkah kita ingat dengan perekaysaan
pelaporan keuangan ? yang salah satu hasilnya adalah rerangka konseptual.
Kali ini amin akan membahas rerangka konseptual yang dikembangkan olleh FASB.
Sebenarnya amin juga sedikit bingung mau cerita darimana, mengingat materinya
banyak sekali kurang lebih ada 61 halaman pada bab 4, buku Teori Akuntansi oleh
Suwardjono.
Sedikit basa-basi dulu ya, tujuan ?
kira-kira apa ya yang dimaksud dengan tujuan itu ? kalo menurut amin sih suatu
hal yang harus dicapai dengan berbagai cara guna untuk kepentingan seseorang
sendiri atau kelompok. Gak papa ya, sedikit berteori atau berpendapat. Amin
sedikit menyinggung kata tujuan karena materi kita kali ini membahas mengenai
tujuan dari pelaporan keuangan.
Pengertian tujuan menurut Suwardjono
(2014: 145) adalah ke arah mana segala upaya, tindakan dan pertimbangan
dicurahkan. Dalam penentuan tujuan pelaporan keuangan harus mengetahui dulu
siapa yang dituju, dan untuk apa pelaporan keuangan tersebut. Dalam penentuan
tujuan tidaklah mudah, karena banyak sekali kepentingan-kepentingan kelompok
atau individu yang harus diakomodir semuannya. Dalam penentuan tujuan ada dua
pendekatan yaitu, Statmen keuangan umum dan pendekatan basis data.
ada tiga tujuan yang harus dipertimbangkan oleh suatu negara dalam pemberian
informasi yaitu, tujuan fungsional, tujuan bersama, dan tujuan kelompok
dominan. FASB sendiri dalam menentukan tujuan pelaporannya didasarkan beberapa
aspek : konteks lingkungan tujuan pelaporan, karakteristik dan keterbatasan
informasi, dan fokus atau cakupan informasi.
Salah satu tujuan utama pelaporan
keuangan dalam rerangka konseptual adalah menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi para investor, dan kreditor dan pemakai lainnya. Hal itu karena pemerintah
tidak secara langsung mengendalikan efisien alokasi sumberdaya ekonomi,
melainkan masyarakat (investor dan kreditor) lah yang melakukannya lewat pasar
modal.
Tujuan laporan keuangan selain untuk
organisasi bisnis juga ditujukan untuk organisasi nonbisnis, adapun
karakteristik organisasi nonbisnis sebagai berikut : 1. Penyedia dana tidak
mengharapkan imbalan yang sepadan dengan dana yang dicurahkan. 2. Menyediakan
barang dan jasa tidak untuk diperdagangkan tetapi lebih untuk pelayanan. 3.
Tidak ada pemilikan pribadi atas aset, secara substantib aset milik publik.
Ada beberapa
pertimbangan-pertimbangan dalam mementukan kebijankan akuntansi, antara lain :
dasar dari tujuan pelaporan dibuat, manfaat informasi melebihi kos penyediaan,
pemakai dapat mencerna informasi, informasi dapat mempengaruhi keputusan, dan
apakah dilaporkan via stetmen keuangan atau media pelaporan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar