Minggu, 02 April 2017

BAB 4, Rerangka Konseptual - Suatu Model

Masihkah kita ingat dengan perekaysaan pelaporan keuangan ? yang salah satu hasilnya adalah rerangka konseptual. Kali ini amin akan membahas rerangka konseptual yang dikembangkan olleh FASB. Sebenarnya amin juga sedikit bingung mau cerita darimana, mengingat materinya banyak sekali kurang lebih ada 61 halaman pada bab 4, buku Teori Akuntansi oleh Suwardjono.
Sedikit basa-basi dulu ya, tujuan ? kira-kira apa ya yang dimaksud dengan tujuan itu ? kalo menurut amin sih suatu hal yang harus dicapai dengan berbagai cara guna untuk kepentingan seseorang sendiri atau kelompok. Gak papa ya, sedikit berteori atau berpendapat. Amin sedikit menyinggung kata tujuan karena materi kita kali ini membahas mengenai tujuan dari pelaporan keuangan.
Pengertian tujuan menurut Suwardjono (2014: 145) adalah ke arah mana segala upaya, tindakan dan pertimbangan dicurahkan. Dalam penentuan tujuan pelaporan keuangan harus mengetahui dulu siapa yang dituju, dan untuk apa pelaporan keuangan tersebut. Dalam penentuan tujuan tidaklah mudah, karena banyak sekali kepentingan-kepentingan kelompok atau individu yang harus diakomodir semuannya. Dalam penentuan tujuan ada dua pendekatan yaitu, Statmen keuangan umum dan pendekatan basis data. ada tiga tujuan yang harus dipertimbangkan oleh suatu negara dalam pemberian informasi yaitu, tujuan fungsional, tujuan bersama, dan tujuan kelompok dominan. FASB sendiri dalam menentukan tujuan pelaporannya didasarkan beberapa aspek : konteks lingkungan tujuan pelaporan, karakteristik dan keterbatasan informasi, dan fokus atau cakupan informasi.
Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan dalam rerangka konseptual adalah menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor, dan kreditor dan pemakai lainnya. Hal itu karena pemerintah tidak secara langsung mengendalikan efisien alokasi sumberdaya ekonomi, melainkan masyarakat (investor dan kreditor) lah yang melakukannya lewat pasar modal.
Tujuan laporan keuangan selain untuk organisasi bisnis juga ditujukan untuk organisasi nonbisnis, adapun karakteristik organisasi nonbisnis sebagai berikut : 1. Penyedia dana tidak mengharapkan imbalan yang sepadan dengan dana yang dicurahkan. 2. Menyediakan barang dan jasa tidak untuk diperdagangkan tetapi lebih untuk pelayanan. 3. Tidak ada pemilikan pribadi atas aset, secara substantib aset milik publik.

Ada beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam mementukan kebijankan akuntansi, antara lain : dasar dari tujuan pelaporan dibuat, manfaat informasi melebihi kos penyediaan, pemakai dapat mencerna informasi, informasi dapat mempengaruhi keputusan, dan apakah dilaporkan via stetmen keuangan atau media pelaporan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar