Sahabat sebelum membahas materi
kali ini, amin sedikit akan mengajak sahabat untuk sedikit berfikir tentang hal
ini, jika kalian merasa menyukai seseorang apa yang akan kalian lakukan ? amin
yankin pasti kalian berusaha sekeras mngkin untuk tahu hal-hal apa saja yang
dilakukan oleh si Doi. Yahh boleh dibilang suka ngepo in, denger
ada yang bilang namanya, ni telinga frekuensinya langsung meningkat
derastis, seakan ada khabar yang sangat penting yang sedang terjadi (semoga
benar). lantas bagai mana kalian mengetahui kondisi si Doi, usaha apa yang
kalian lakukan. Yaaa paling tidak sering bertanya dengan teman dekatnya (amin
yakin itu pasti dilakukan), saat kalian menanyakan sesuatu kedapa teman
dekatnya, secara tidak langsung teman si Doi membuat laporan-laporan kepada
kalian, menyampaikan bagaimana posisi (bukan posisi tempat lebih pada keadaan)
si Doi. Setelah kalian mengetahui laporan tentang si Dio, tentunya akan
berpengaruh kepada langkah-langkah
strategik yang akan kalian lakukan nanti.
Sepertihalnya perekonomian suatu
negara kita perlu mengetahuinya, lantas dengan cara apa, yaitu dengan cara
Rekayasa Pelaporan Keuangan. Pelaporan keuangan sangat penting dalan suatu
negara sebab akan mempengaruhi perilaku para pengambil keputusan ekonomik.
Dalam proses pelaporan keuangan suatu negara harus direkayasa secara seksama,
agar apa ? agar pengendalian sumber daya secara automatis melalui mekanisme
ekonomi yang berlaku. Pengendalian automatis bisa tercapai jika ada pedoman
pelaporan keuangan, dalam hal ini adalah prinsip akuntansi berterima
umum/PABU, termasuk didalamnya adalah standar akuntansi.
Proses perekayasaan
Pelaporan keuangan adalah
struktur dan proses akuntansi yang menggabarkan bagaimana informasi keuangan
disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial negara. FASB
(Financial Accounting Standards Board) juga mengartikan pelaporan
keuangan, yakni sebagai sistem dan saran penyedian informasi tentang
segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama dalam segi keuangan dan tidak
terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui stetmen keuangan. Dalam
pelaporan keuangan sendiri meliputi pula struktur dan mekanisme bekerjanya
sistem dalam suatu negara. Struktur akuntansi menggambarkan unsur-unsur yang
terlibat dalam dan terpengaruh oleh penentuan/penyediaan informasi keuangan dan
saling hubungan antara unsur-unsur tersebut. Pelaporan keuangan juga merupakan
salah satu bentuk dari perekayasaan akuntansi di tingkat nasional. Perekayasaan
akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu
struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang
terciptanya tujuan negara. Proses
perekayasaan lebih jelasnya terdapat pada bagan hal 102, Suwardjono “Teori
Akuntansi”.
Perekayasaan ini pada dasarnya
adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagaimana suatu kegiatan
operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk stetmen keuangan sehingga orang
yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara financial tanpa harus
menyaksikan secara fisis operasi perusahaan. Diibaratkan sebuah peta,
denganpeta kita bisa melihat bagaimana gambaran disuatu tempat.
Perekayasaan sebagai proses
Deduktif
Sebagai penalaran
deduktif-normatif, Hendriksen (1982) menguraikan delapan aspek yang harus
dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis
akuntansi yaitu:
- 1. Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha (entitas pelapor) dan lingkungannya.
- 2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
- 3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai) dan kemampuan pemakaian untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disampaikan.
- 4. Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
- 5. Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.
- 6. Penentuan dan evaluasi terhadap kenda;a-kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
- 7. Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general propositions) yang dituangkan dalam betuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam usaha beserta lingkungan.
- 8. Perancangan bangun struktur dan format sistem informasi akuntansi (prosedur, metode, dan teknik) untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi berterima umum.
Siapa merekayasa
Dalam proses perekayasaan tidak
dapat dilakukan oleh perseorangan pasalnya ini suatu kegiatan yang sangat
penting yang berdampak luas dan jangka panjang. Proses perekayasaan memerlukan
berbagia unsur baik dari kalangan intelektuat dan politik (sebagai pemangku
keputusan). Dalam hal ini pihak legislatif DPR/MPR harus membentuk suatu badan
khusus yang terdiri dari profesi dan pelaku bisnis. Yang benar-benar mempunyai
wawasan dan pengetahuan teoritis di bidang ilmu masing-masing yang cukup
memadahi.
Aspek Simantik dalam Perekayasaan
Sudah dibahas dalam materi
sebelumnya bahwa perekayasaan harus bisa menjawab bagaimana suatu kehiatan
fisis perusahaan yang kompleks dapat disimbolkan dalam bentuk stetmen keuangan
sehingga pihak yang dituju dapat mengetahui posisi keuangan tanpa harus melihat
secara fisis operasi perusahaan. Proses simantik ini tidak lain adalah memilih
dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi
objek-objek stetmen keuangan.
Proses Saksama
Untuk mencapai kualitas yang
tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan melalui tahapan-tahapan
dan prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama (due
process) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi:
1. Mengevaluasi
masalah (preliminary evaluation).
2. Mengandalkan
riset dan analisis.
3. Menyusun
dan mendistribusi Memorandum Diskusi kepada setiap pihak yang berkepentingan.
4. Mengadakan
dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang siungkapkan dalam Memorandum
diskusi.
5. Menganalisis
dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Disusi (baik dari dengar
pendapat maupun dari tanggapan tertulis).
6. Menerbitkan
draf awal standar yang diusulkan yang dikenal dengan nama exposure draf (ED) untuk
mendapatkan tanggapan tertulis dalam waktu 30 hari setelah penerbitan.
7. Menganalisis
dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
8. MEMUTUSKAN
APAKAH ADI MENERBITKAN SUATU STETMEN ATAU TIDAK. Stetmen dapat diteritkan kalau
mayoritas anggota menyetujui.
9. Menerbitkan
stetmen yang bersangkutan.
Konsep Informasi Akuntansi
Salah satu kata kunci penting
dalam definisi akuntansi adalah informasi keuangan. Sederet angka belumtentu
merupakan informasi tetapi hanya sekedar data kalau deratan angka tersebut
tidak mempunyai makna atau nilai bagi yang membacanya. Suatu elemen dan jumlah
rupiahnya belumtentu memberikan informasi kalau tidak dihubungkan dengan elemen
lainnya. Dalam teori komunikasi, informasi semantiklah yang sebenarnya ingin
disampaikan kepada pemakai sehingga akan terjadi efek pemengaruhan.
Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual berupa
jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi konsep-konsep terpilih yang
dituangkan dalam dokumen resmi. Rerangkan konseptual merupakan sebagai semacam konstitusi bagi profesi, rerangka konseptual
akan menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah perlakuan akuntansi.
Struktur Akuntansi
Struktur akuntansi menggambarkan
mekanisme pelaporan keuangan dengan menghubungkan perekayasaan dan praktik
akuntansi. Struktur ini bermanfaat untuk mengenali bidang studi, bidang
profesi, dan fungsi auditor bila perekayasaan telah diterapkan dalam suatu
lingkungan/negara.
Nama : SOPIYAN
NIM
: 155121190
Kelas
: AKS 4E