Sabtu, 25 Maret 2017

Perekayasaan Pelaporan Keuangan


Sahabat sebelum membahas materi kali ini, amin sedikit akan mengajak sahabat untuk sedikit berfikir tentang hal ini, jika kalian merasa menyukai seseorang apa yang akan kalian lakukan ? amin yankin pasti kalian berusaha sekeras mngkin untuk tahu hal-hal apa saja yang dilakukan oleh si Doi. Yahh boleh dibilang suka ngepo in, denger ada yang bilang namanya, ni telinga frekuensinya langsung meningkat derastis, seakan ada khabar yang sangat penting yang sedang terjadi (semoga benar). lantas bagai mana kalian mengetahui kondisi si Doi, usaha apa yang kalian lakukan. Yaaa paling tidak sering bertanya dengan teman dekatnya (amin yakin itu pasti dilakukan), saat kalian menanyakan sesuatu kedapa teman dekatnya, secara tidak langsung teman si Doi membuat laporan-laporan kepada kalian, menyampaikan bagaimana posisi (bukan posisi tempat lebih pada keadaan) si Doi. Setelah kalian mengetahui laporan tentang si Dio, tentunya akan berpengaruh kepada langkah-langkah  strategik yang akan kalian lakukan nanti.
Sepertihalnya perekonomian suatu negara kita perlu mengetahuinya, lantas dengan cara apa, yaitu dengan cara Rekayasa Pelaporan Keuangan. Pelaporan keuangan sangat penting dalan suatu negara sebab akan mempengaruhi perilaku para pengambil keputusan ekonomik. Dalam proses pelaporan keuangan suatu negara harus direkayasa secara seksama, agar apa ? agar pengendalian sumber daya secara automatis melalui mekanisme ekonomi yang berlaku. Pengendalian automatis bisa tercapai jika ada pedoman pelaporan keuangan, dalam hal ini adalah prinsip akuntansi berterima umum/PABU, termasuk didalamnya adalah standar akuntansi.
Proses perekayasaan
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggabarkan bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial negara. FASB (Financial Accounting Standards Board) juga mengartikan pelaporan keuangan, yakni sebagai sistem dan saran penyedian informasi tentang segala kondisi dan kinerja perusahaan terutama dalam segi keuangan dan tidak terbatas pada apa yang dapat disampaikan melalui stetmen keuangan. Dalam pelaporan keuangan sendiri meliputi pula struktur dan mekanisme bekerjanya sistem dalam suatu negara. Struktur akuntansi menggambarkan unsur-unsur yang terlibat dalam dan terpengaruh oleh penentuan/penyediaan informasi keuangan dan saling hubungan antara unsur-unsur tersebut. Pelaporan keuangan juga merupakan salah satu bentuk dari perekayasaan akuntansi di tingkat nasional. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang terciptanya tujuan negara.  Proses perekayasaan lebih jelasnya terdapat pada bagan hal 102, Suwardjono “Teori Akuntansi”.
Perekayasaan ini pada dasarnya adalah proses untuk menjawab pertanyaan mendasar yaitu bagaimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk stetmen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan secara financial tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan. Diibaratkan sebuah peta, denganpeta kita bisa melihat bagaimana gambaran disuatu tempat.
Perekayasaan sebagai proses Deduktif
Sebagai penalaran deduktif-normatif, Hendriksen (1982) menguraikan delapan aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi yaitu:

  • 1.      Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik unit-unit usaha (entitas pelapor) dan lingkungannya.
  • 2.      Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan yang diturunkan dari pernyataan postulat.
  • 3.      Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju (pemakai) dan kemampuan pemakaian untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang disampaikan.
  • 4.      Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.
  • 5.      Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.
  • 6.      Penentuan dan evaluasi terhadap kenda;a-kendala pengukuran dan deskripsi unit usaha beserta lingkungannya.
  • 7.      Pengembangan dan penyusunan pernyataan umum (general propositions) yang dituangkan dalam betuk suatu dokumen resmi yang menjadi pedoman umum dalam usaha beserta lingkungan.
  • 8.      Perancangan bangun struktur dan format sistem informasi akuntansi (prosedur, metode, dan teknik) untuk menciptakan, menangkap, mengolah, meringkas dan menyajikan informasi sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi berterima umum.
Siapa merekayasa
Dalam proses perekayasaan tidak dapat dilakukan oleh perseorangan pasalnya ini suatu kegiatan yang sangat penting yang berdampak luas dan jangka panjang. Proses perekayasaan memerlukan berbagia unsur baik dari kalangan intelektuat dan politik (sebagai pemangku keputusan). Dalam hal ini pihak legislatif DPR/MPR harus membentuk suatu badan khusus yang terdiri dari profesi dan pelaku bisnis. Yang benar-benar mempunyai wawasan dan pengetahuan teoritis di bidang ilmu masing-masing yang cukup memadahi.
Aspek Simantik dalam Perekayasaan
Sudah dibahas dalam materi sebelumnya bahwa perekayasaan harus bisa menjawab bagaimana suatu kehiatan fisis perusahaan yang kompleks dapat disimbolkan dalam bentuk stetmen keuangan sehingga pihak yang dituju dapat mengetahui posisi keuangan tanpa harus melihat secara fisis operasi perusahaan. Proses simantik ini tidak lain adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek stetmen keuangan.
Proses Saksama
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan melalui tahapan-tahapan dan prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama (due process) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi:
1.      Mengevaluasi masalah (preliminary evaluation).
2.      Mengandalkan riset dan analisis.
3.      Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi kepada setiap pihak yang berkepentingan.
4.      Mengadakan dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang siungkapkan dalam Memorandum diskusi.
5.      Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Disusi (baik dari dengar pendapat maupun dari tanggapan tertulis).
6.      Menerbitkan draf awal standar yang diusulkan yang dikenal dengan nama exposure draf (ED) untuk mendapatkan tanggapan tertulis dalam waktu 30 hari setelah penerbitan.
7.      Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
8.      MEMUTUSKAN APAKAH ADI MENERBITKAN SUATU STETMEN ATAU TIDAK. Stetmen dapat diteritkan kalau mayoritas anggota menyetujui.
9.      Menerbitkan stetmen yang bersangkutan.
Konsep Informasi Akuntansi
Salah satu kata kunci penting dalam definisi akuntansi adalah informasi keuangan. Sederet angka belumtentu merupakan informasi tetapi hanya sekedar data kalau deratan angka tersebut tidak mempunyai makna atau nilai bagi yang membacanya. Suatu elemen dan jumlah rupiahnya belumtentu memberikan informasi kalau tidak dihubungkan dengan elemen lainnya. Dalam teori komunikasi, informasi semantiklah yang sebenarnya ingin disampaikan kepada pemakai sehingga akan terjadi efek pemengaruhan.
Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual berupa jawaban atas pertanyaan perekayasaan akan menjadi konsep-konsep terpilih yang dituangkan dalam dokumen resmi. Rerangkan konseptual merupakan sebagai semacam  konstitusi bagi profesi, rerangka konseptual akan menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah perlakuan akuntansi.
Struktur Akuntansi
Struktur akuntansi menggambarkan mekanisme pelaporan keuangan dengan menghubungkan perekayasaan dan praktik akuntansi. Struktur ini bermanfaat untuk mengenali bidang studi, bidang profesi, dan fungsi auditor bila perekayasaan telah diterapkan dalam suatu lingkungan/negara.

Nama              : SOPIYAN
NIM                 : 155121190
Kelas               : AKS 4E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar